Kemuning atau Murraya
Paniculata adalah jenis tumbuhan yang banyak ditemukan di Indonesia.
Tumbuhan yang satu ini merupakan family dari Rutaceae.
Tumbuhan ini yang juga dikenal dengan nama Murraya exotica; Murraya banati dan Chalas paniculata.
Di Nusantara tumbuhan ini banyak dikenal dengan nama local
yang bermacam-macam, seperti kamuniang
(Minangkabau), kamuning/kemuning
(Jawa), kuning (Bali), kemuni (Bima), kemiuning (Sumba), Sukik (Bread),
eschi (Wetar), fanasa (Aru), kamoni
(Ambon), kamuning (Manado) dan Palopo (Bugis).
Kemuning merupakan tumbuhan tropis yang dapat tumbuh hingga
mencapai ketinggian 7 meter. Di Indonesia sendiri tumbuhan ini mempunyai 2
jenis yaitu: kemuning local dan kemuning jepang.
Daun kemuning berbentuk mirip seperti daun jeruk, namun
ukurannya sedikit lebih kecil. Bunganya berbentuk petal, panjang dan berwarna
putih dengan ukuran kurang lebih 12 – 18 mm.
Keunggulan Bonsai
Kemuning
Tanaman ini juga mempunyai buah yang jika telah matang akan
berwarna merah dan orange.
1 Banyak keunggulan bonsai kemuning ini dibandingkan dengan
jenis tanaman bonsai yang lain. Diantaranya; pohon kemuning memiliki karakter
kulit yang berkerak sehingga seolah – olah pohon ini sudah tua.
2 Tumbuhan ini mudah berbunga dan dapat berbunga sepanjang
tahun. Bunga pohon kemuning juga mempunyai wangi harum yang sangat semerbak.
3 Tumbuhan ini juga kaya akan perantingan sehingga ketika
dijadikan tanaman bonsai akan terlihat rimbun.
Budidaya Bonsai
Kemuning
Untuk awal pembentukan serta budidaya bonsai kemuning dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu melalui proses pembibitan dengan penyemaian biji
atau dengan cara pencangkokan.
Kedua cara tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Jika dengan cara penyemaian biji kelebihannya adalah resiko kecil,
mudah dan murah serta dapat melakukan penyemaian dengan jumlah yang banyak.
Namun kelemahan cara ini adalah perkembangan tanaman memakan
waktu yang lama. Sementara jika menggunakan cara mencangkok, kelebihannnya
adalah kita dapat secara langsung memilih batang pohon yang besar dan bagus
untuk dicangkok.
Namun kelemahan dari cara kedua ini adalah resiko kematian
dan kegagalan yang besar serta jumlah cangkokan yang terbatas.
Proses Pembentukan
Bonsai Kemuning
Proses dan teknik pembentukan bonsai kemuning sebetulnya
tidak jauh berbeda dengan pembentukan – pembentukan bonsai jenis yang lain.
Namun masalah utama dalam proses pembentukan bonsai kemuning
adalah pertumbuhan tanaman kemuning yang cukup lambat apabila telah dipindahkan
kedalam pot.
Akibatnya periode waktu yang kita butuhkan sampai tanaman ini
betul – betul siap untuk didesain menjadi lumayan lama.
Meskipun begitu, ada salah satu solusi yang bisa kita gunakan
untuk mengatasi masalah ini. Yaitu melalui teknik yang disebut dengan ground
atau pembentukan didalam tanah.
Waktu yang kita butuhkan didalam proses ground ini berbeda –
beda tergantung dengan tingkat kematangan yang diinginkan serta cara pembibitan
awal yang kita gunakan.
Rata – rata proses ground ini memakan waktu kurang lebih 2 –
2,5 tahun sampai tanaman kemuning tersebut mencapai bentuk yang proporsional.
Apabila bentuk tanaman bonsai kemuning dirasa sudah cukup,
maka bonsai tersebut bisa dipindahkan dalam pot sambil kemudian melakukan
proses pembentukan serta penuaan untuk memperkuat karakter bonsai.
Perawatan Bonsai
Kemuning
Teknik perawatan untuk bonsai kemuning juga tidak jauh
berbeda dengan perawatan bonsai tanaman lainnya.
Hanya saja untuk bonsai kemuning, proses penyiraman yang
dibutuhkan intensitasnya agak berbeda.
Tanaman kemuning lebih cocok dan lebih subur hidup pada
kondisi yang lembab dan untuk mempertahan
kelembabannya tanaman ini membutuhkan air yang cukup.
Sehingga ketika tanaman ini telah dipindahkan kedalm pot pada
sat musim kemarau hendaknya penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari.
Oleh karena itu, untuk media tanam kemuning ini sendiri
sebaiknya menggunakan jenis tanah lempung dan humus yang memiliki tingkat
porousitas yang rendah.
Selain hal diatas, untuk proses perawatan bonsai kemuning
sebaiknya media tanam didalam pot dilakukan pengggantian setidaknya tiap 2
tahun sekali.
hal penting yang perlu kita lakukan selanjutnya adalah
repoting. Perhatikanlah pertumbuhan bonsai kemuning tersebut dengan seksama.
Ketika kita merasa pertumbuhan kemuning semakin melambat,
biasanya hal tersebut dikarenakan akar didalam pot sudah penuh.
Proses repoting sendiri dilakukan dengan cara memotong bola
akar yang melingkari pohon kurang lebih sepanjang 5 cm. repoting ini dilakukan
bersamaan dengan penggantian media tanam bonsai kemuning.
Pemupukan
Untuk membantu menghasilkan tanaman bonsai kemuning yang
lebih maksimal, maka diperlukan sebuah perlakuan khusus pada tanaman kemuning.
Maka dari itu, kita perlu melakukan pemupukan terhadap
tanaman tersebut. Karena dengan pemupukan dapat membantu mempertahankan
kesuburan dan kesehatan tanah.
Pemupukan dapat dilakukan dengan berbagai jenis – jenis
pupuk, baik dengan pupuk organic maupun dengan pupuk non organic.
Jika pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang
maka sebaiknya dilakukan dalam 3 bulan sekali.
Namun jika pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk
kimia, maka dapat dilakukan pemupukan sebulan sekali dengan NPK atau dengan
jenis pupuk perangsang daun lainnya.
Pengendalian Hama dan
Penyakit
Selain perawatan dan pemupukan seperti yang telah dijelaskan
diatas, tanaman bonsai kemuning juga harus mendapat penanganan khusus agar
tidak rusak dan mati akibat terserang hama dan penyakit.
Untuk tanaman kemuning, biasanya yang menjadi hama utamanya
adalah penggerek batang. Pengendalian jenis hama yang satu ini agak sukar
dilakukan karena dia berada di dalam batangnya.
Efek dari serangan hama ini adalah batang atau cabang pohon
menjadi mati layu karena bagian kambiumnya terputus akibat dimakan hama
tersebut.
Jika kita dapat mengetahui bonsai kemuning telah terserang
hama ini, maka tindakan yang bisa kita lakukan adalah menyemprotkan insektisida
pada bagian yang ada penggereknya.
Namun jika cabang sudah terlanjur layu, maka kita bisa
memotong bagian yang layu akibat hama tersebut agar hama tidak segera menyebar
kebagian pohon yang lain.
Selain hama, jamur juga sering mengganggu pertumbuhan bonsai
kemuning. Jamur banyak menyerang bagian akar pohon kemuning, karena bagian ini
adalah bagian yang lembab dan jamur sangat suka berkembang biak didaerah yang
lembab.
Maka pengendalian jamur ini dapat kita lakukan dengan
melakukan penyemprotan pada media tanam menggunakan fungisida.
Sebagai langkah pencegahan terhadap serangan hama dan
penyakit ini, sebaiknya kita melakukan tindakan preventif dengan melakukan
penyemprotan rutin sebulan sekali.
Cairan buat penyemprotan merupakan campuran dari pupuk daun,
insektisida, dan fungisida. Cara ini lebih baik dilakukan daripada harus
menunggu bonsai kemuning tersebut lebih dahulu terserang hama dan penyakit.
Harga Bonsai Kemuning
Harga bonsai kemuning dipasaran saat ini cenderung variatif,
tergantung dengan ukuran serta bentuk bonsai yang dimiliki.
Namun rata – rata untuk harga bonsai kemuning mikro berkisar
antara Rp.150.000 sampai dengan Rp.500.000 dan kemungkinan besar bisa mencapai
harga jutaan jika bonsai kemuning telah memiliki karakter yang unik dan
eksotik.
Demikianlah artikel tentang bonsai kemuning kali ini, semoga
bermanfaat.
0 komentar: