Andong atau Cordyline
Fruticosa adalah jenis tanaman dari suku Liliaceae.
Nama lain dari tanaman ini
yaitu Cordyline Fruticosa Backer, C. terminalis Planch., C. terminalis (L) Kunth., Asparagus terminalis L., Dracaena terminalis Rich., Taetsia fruticosa Merr., Convallaria fruticosa L.
Dan nama simplisia tanaman
ini adalah Cordylinae Folium (daun
andong).
Tanaman andong juga memiliki
nama daerah yang cukup beragam seperti Melayu; andong, juwang.
Sumatra; bak juang, lak-lak
(Ac), kalinjuhang, linjuang, katunggal (Bt), anjiluang, linjuang (Mk),
anderuang (Lp), renjuwang, sabang, sawang (Dy).
Jawa; hanjuang (Sunda),
andong, ending (jawa), kayu urip (Madura). Nusa tenggara; andong, ending,
hendwang (Bali).
Kalimantan; renjuang, sabang
(Dayak). Sulawesi; tabonggo (Gr), panili, siri (Ms), panyaureng, siri (Bg).
Maluku; ai buru (sr), weluga, wersingi, werusisi (Ab), pitoka (am). Irian;
katopari, ngasi, jasir.
Nama asing tanaman ini
adalah Tie shu (C), sagilala, tongkod Obispo, tongkod pare (Phil).
Morfologi
Tanaman Andong
Tanaman yang termasuk suku
bawang – bawangan ini biasa ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan, taman,
atau kuburan.
Biasa juga dipakai sebagai
tanaman pagar atau pembatas di perkebunan the karena warnanya yang merah
mencolok.
Rumphius menyebutnya
terminalis, yang berarti perdu batang. Andong berasal dari Asia Timur dan bisa
ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1.900 m dpl.
Perdu tegak dengan tinggi 2
– 4 m, jarang bercabang, batang bulat, keras, bekas daun rontok berbentuk cincin.
Daun tunggal dengan warna
merah kecokelatan. Tapi, ada juga yang berwarna hijau. Letak daun tersebar pada
batang, terutama berkumpul diujung batang dengan letak berjejal dan tersusun
spiral membentuk roset batang.
Helaian daun panjang
berbentuk lanset dengan panjang 20 – 60 cm dan lebar 5 – 13 cm.
Ujung dan pangkalnya
runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, dan tangkai daunnya berbentuk talang.
Bunga majemuk berbentuk
malai, keluar dari ketiak daun, panjang sekitar 30 cm, berwarna dadu, hijau
keunguan, atau kuning muda.
Andong |
Buah buni berbentuk seperti
bola dengan warna merah mengilap. Biji hitam mengilap.
Daun muda yang berwarna
hijau bisa dimakan sebagai sayuran. Bila menanak nasi dengan bungkusan daun
andong yang tua akan memberikan rasa sedap.
Perbanyakan tanaman ini dengan stek
atau pemisahan tunas.
Sifat
dan Khasiat Tanaman Andong
Rasa andong manis, tawar,
dan bersifat sejuk. Berkhasiat sebagai penyejuk darah, menghentikan pendarahan
(hemostatis), dan menghancurkan darah beku pada memar.
Kandungan
Kimia Andong
Daun andong mengandung
saponin, tannin, flavonoid, polifenol, steroida, polisakarida, kilsium oksalat,
dan zat besi.
Bagian
Yang Digunakan
Bagian yang digunakan adalah
daun, bunga dan akar juga berkhasiat obat. Gunakan simplisia segar atau yang
telah dikeringkan.
Indikasi;
Daun andong digunakan untuk
pengobatan:
- TB paru disertai batuk darah
- Keluar bercak darah sewaktu hamil
(kemungkinan keguguran), darah haid banyak (menorrhagia), urine berdarah
(hematuria), wasir berdarah, luka berdarah.
- Diare, disentri (berak darah, mulas)
- Nyeri lambung dan ulu hati.
Cara
Pemakaian;
Untuk obat yang diminum,
rebus daun (15 – 30g), bunga kering (9 – 15 g), atau akar (6 – 10 g).
Untuk obat luar, cuci daun
andong segar secukupnya, potong – potong, tambah 1 g garam. Giling halus sampai
lumat. Tempelkan pada luka dan balut.
Contoh
Pemakaian
Untuk Urine berdarah, batuk
darah, darah haid banyak; caranya dengan merebus daun andong segar ( 60 – 100
g) atau akar kering ( 30 – 60 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu
gelas.
Setelah dingi, saring dan bagi dua sama banyak lalu minum pagi dan sore.
Diare dan disentri; caranya
dengan merebus daun andong segar ( 60 – 100 g) atau bunga andong kering (10-15
g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.
Setelah dingin, saring dan
bagi tiga sama banyak. Minum pada pagi, siang, dan malam hari.
Wasir; cuci daun andong (3
helai) dan daun wungu (7 helai) segar, potong – potong. Rebus bahan dengan tiga
gelas air sampai tersisa satu gelas.
Setelah dingin, saring dan minum. Lakukan
setiap hari sampai gejala hilang.
Sengatan Binatang Berbisa ;
giling halus daun andong segar, lalu panaskan di atas api. Selagi hangat,
turapkan pada bagian tubuh yang tersengat binatang berbisa, lalu balut. Gantu 2
– 3 kali dalam sehari.
Radang Gusi ; kikis kulit
kayu andong secukupnya. Tambahkan garam sedikit sambil diaduk rata lalu oleskan
pada gusi yang meradang.
dr. Setiawan Dalimartha
dalam: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
Jilid 4, Puspa Swara: Jakarta, 2006
Artikel terkait:
0 komentar: